Senin, 21 Maret 2011

paserbumi dan sekarbumi

Ada tim tentu ada suporter pula. Sama halnya dengan persiba bantul yang mempunyai suporter yang selalu siap mendukung dan memberikan semangat kepada tim kesayangannya, persiba. Ada sebuatan khusus untuk suporter persiba ini. Untuk suporter laki-laki biasa disebut dengan paserbumi sedangkan untuk perempuan di sebut dengan sekarbumi.

Sebelum Paserbumi berdiri dibentuklah PPISB (Panitia Pembentukan Ikatan Suporter Bantul) yang kemudian mendapatkan respon dari Bapak Bupati dan Pemda Kabupaten Bantul. Diadakanlah Sayembara atau Lomba Logo dan Wadah Suporter yang diadakan oleh Panitia Lomba Logo dan Wadah Suporter dari unsur Pemda dan Perwakilan PPISB.
Panitia menetapkan nominasi nama wadah suporter yaitu Kaisar, Baskara, Banaspati, Paseban, Paserbumi. Dan pada tanggal 9 Mei 2004 dalam Sidang Istimewa Suporter Persiba Bantul yang diselenggarakan di gedung DPRD Kabupaten Bantul, nama “PASERBUMI” (Pasukan Suporter Bantul Militan) terpilih sebagai nama ikatan suporter Bantul. Pada tanggal 8 Juli 2004 Paserbumi secara resmi dikukuhkan oleh Bapak Bupati Bantul Drs. H.M. Idham Samawi.
Pada awal berdiri jumlah bergodo/laskar baru 32 bergodo. Awal kiprahnya, PASERBUMI turut mendukung PERSIBA pada Kompetisi Divisi II PSSI tahun 2004 dan PERSIBA berhasil lolos ke Divisi I PSSI.
Dalam perkembangannya jumlah bregodo PASERBUMI makin bertambah, pada pelaksanaan Musyawarah Anggota (Musta) I yang diselenggarakan 30 Januari 2005 tercatat 80 bregodo. Dan sampai bulan Februari 2006 jumlah anggota Paserbumi mencapai 123 bergodo. 

Markas para pendukung persiba ini terletak di Jalan Bantul km.10 Melikan Lor Bantul. 

Persiba BANTUL


Kota Bantul selain mempunyai berbagai tempat wisata dan makanan khas juga mempunyai klub sepakbola tersendiri yang sudah sukses di banyak pertandingan .
Tim sepakbola ini berdiri pada tanggal 21 September 1967, dengan tujuan pokok sesuai dengan AD/ART adalah proses kelanjutan gerakan sepakbola nasional yang diawali dengan berdirinya PSSI 19 April 1930 di Yogyakarta. Dari awal berdiri persiba mengalami pasang surut dalam prestasi maupun manajemen timnya.
Tetapi pengurus tidak pernah putus asa, terbukti dengan kompetisi intern PERSIBA berjalan dengan mulus dan lancar, bahkan merupakan kegiatan kompetisi yang berjalan paling baik di DIY. Untuk prestasi yang paling tinggi, PERSIBA hanya masuk dalam babak pertama untuk tingkat nasional setelah menjuarai tingkat Pengda PSSI DIY, itupun karena PSIM dan PSS telah masuk di Divisi Satu dan Liga Utama. Letak kegagalan tersebut disamping karena dana yang minim, juga karena sumber daya yang pas-pasan, sedang tim lain ditunjang oleh dana yang cukup juga pemain berkualitas yang diambil dari luar daerah mereka.
Perubahan mulai ada ketika Drs.H.M.Idham Samawi hadir di Bantul. Kompetisi antar perkumpulan anggota PERSIBA berjalan lancar dengan dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten Bantul, bahkan juara dari masing-masing divisi mendapatkan uang pembinaan yang merupakan barang langka pada kompetisi-kompetisi sebelumnya.
Kompetisi antar perserikatan se Pengda PSSI DIY, selalu mendapatkan juara dengan suntikan dana yang lebih cukup untuk ukuran Divisi Dua. Bahkan pada tahun 2004 anggota PERSIBA yang terdiri dari 75 perkumpulan aktif mendapat dana stimulan masing-masing sebesar Rp. 1.000.000,00 luar biasa.
Gebrakan Pak Idham pertama muncul ketika Liga Remaja dibawah Usia 18 tahun tampil ditingkat nasional, sungguh prestasi yang baru pertama kali terjadi dari persepakbolaan di Bantul. Apalagi ketika direkrutnya pelatih nasional Andi Lala untuk menangani tim liga remaja tahun 2003, PERSIBA yang mentargetkan masuk 16 besar nasional ternyata justru masuk enam besar nasional dari 400 ratusan anggota PSSI, sungguh prestasi yang luar biasa. Perlu hadirin ketahui Boaz Salosa yang pemain nasional itu, tidak berkutik ketika melawan anak-anak asli Bantul di Jepara dalam babak 8 besar Liga Remaja tahun 2003, kita bermain 1-1 dengan timnya Boaz Salosa.
Tahun 2004 merupakan tonggak sejarah persepakbolaan di Kabupaten Bantul, setelah menunggu selama 37 tahun akhir dapat juga masuk ke Divisi Satu Liga Indonesia. Sosok Idham Samawi berperan besar dalam keberhasilan ini, yang tentu saja didukung oleh dana APBD Kabupaten Bantul dengan persetujuan DPRD.
Pembangunan Stadion Sultan Agung, merupakan kebanggaan warga kabupaten Bantul umumnya dan penggemar olahraga khususnya sepakbola, bahkan pelatih Nasional PSSI asal Inggris Peter Withe terkagum-kagum melihat rumput di lapangan Pacar.
Tahun 2005 PERSIBA mendapat kepercayaan dari PSSI untuk melanjutkan pembinaan pemain masa depan Indonesia, Tim Nas U-20 dititipkan di Bantul untuk dibina dan diikutsertakan dalam Kompetisi PSSI Liga Indonesia Tahun 2005, padahal ada beberapa klub yang telah meminangnya.
Tahun 2006 yang lalu kembali PERSIBA berlaga di tingkat Divisi Satu Liga Indonesian dengan materi dan persiapan yang lebih matang. Namun di tengah mengikuti kompetisi, pada tanggal 27 Mei 2006 Bantul diguncang bencana alam gempa tektonik sehingga dengan dengan terpaksa PERSIBA mengundurkan diri dari ajang Kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia. Begitupun dengan roda kompetisi Pengcab PSSI Kabupaten Bantul dengan terpaksa juga dihentikan.
Tahun 2007, PERSIBA mempersiapkan diri untuk kembali berlaga di Kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia. Sejumlah pemain telah direkrut dengan target PROMOSI ke Divisi Utama! Akhirnya, dengan dukungan rakyat Bantul Persiba Bantul mampu lolos ke Divisi Utama.

PROJOTAMANSARI


Projotamansari adalah semboyan kabupaten Bantul. Tapi , tahukah apa makna dari kata itu sendiri ?

PRO = PRODUKTIF

Dalam Arti Bahwa Semua Potensi Daerah Baik Sumber Daya Alam Maupun Sumber Daya Manusianya Dapat Berproduksi Sehingga Mampu Memberikan Andil Terhadap Pembangunan Daerah, Juga Harus Profesional Dalam Arti Kata Penekanan Kepada Setiap Warganya Dari Berbagai Profesi, Agar Mereka Betul-Betul Matang Dan Ahli Dibidangnya Masing-Masing. Tolak Ukur Profesionalisme Ini Dapat Dilihat Dari Kualitas Hasil Kerjanya Dihadapkan Dengan Efisien Penggunaan Dana, Sarana, Tenaga Serta Waktu Yang Diperlukan.

JO = IJO ROYO-ROYO

Dalam Arti Tidak Ada Sejengkal Tanah pun Yang Ditelantarkan Sehingga Baik Di Musim Hujan Maupun Di Musim Kemarau Di Manapun Akan Tampak Suasana Yang Rindang, Perlu Diingatkan Kepada Masyarakat Bantul Bahwa Bagaimanapun Bantul Tumbuh Terlebih Dahulu Sebagai Kawasan Agronomi Yang Tangguh Dalam Rangka Mendukung Tumbuh Berkembangnya Sektor Industri Yang Kuat Di Masa Mendatang.

TAMAN = TERTIB dan AMAN

Tertib dalam arti Bahwa Setiap Warga Secara Sadar Menggunakan Hak Dan Kewajibannya Dengan Sebaik-Baiknya Sehingga Terwujud Kehidupan Pemerintahan Dan Kemasyarakatan Yang Tertin Semuanya Secara Pasti, Berpedoman Pada Sistem Ketentuan Hukum / Perundang-Undangan Yang Esensial Untuk Terciptanya Disiplin Nasional.
Aman dalam arti bahwa Terwujudnya Tertib Pemerintahan Dan Tertib Kemasyarakatan Akan Sangat Membantu Terwujudnya Keamanan Dan Ketentraman Masyarakat, Kondisi Aman Ini Perlu Ditunjang Demi Terpeliharanya Stabilitas Daerah.

SARI = SEHAT dan ASRI
Sehat dalam Arti Bahwa Tertibnya Lingkungan Hidup Yang Akan Dapat Menjamin Kesehatan Jasmani Dan Rokhani Bagi Masyarakat/Manusia Yang Menghuninya.
Asri dalam Arti Bahwa Upaya Pengaturan Tata Ruang Di Desa Dan Di Kota Dapat Serasi, Selaras Dan Seimbang Dengan Kegiatan-Kegiatan Manusia Yang Menghuninya Sehingga Akan Menumbuhkan Perasaan Kerasan, Asri Tidak Harus Mewah Tetapi Lebih Cenderung Pemanfaatan Potensi Lingkungan Yang Bersandar Pada Kreatifitas Manusiawi.

Sentra Kerajinan Kulit Manding


Manding adalah sebuah kampung atau desa yang terletak di Jalan Parangtritis Km. 10, Bantul. Tapi jangan salah biarpun di kampung tapi mempunyai potensi yang sangat besar dalam kerajinan kulit. Bahkan setiap harinya banyak wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar daerah untuk berbelanja barang-barang hasil kerajinan kulit desa manding ini.

Banyak macam yang dihasilkan seperti sepatu, tas, sendal atau sepatu sendal, ikat pinggang, dan juga jaket. Di komplek desa ini banyak terdapat toko-toko yang menjual barang dagang kerajinan kulitnya masing-masing dan mempunyai merk masing-masing.


Dari yang saya amati setiap harinya, desa manding selalu ramai dikunjungi dengan rombongan wisatawan dari luar dengan bus pariwisata. Tak heran, karena barang-barangnya memang bagus dan harganya juga relatif tidak terlalu mahal.

Apabila sedang berjalan di Jalan Parangtritis atau anda sehabis dari pantai selatan bisa mampir ke Desa Manding ini untuk berbelanja atau hanya sekedar melihat-lihat saja juga boleh.
:)

Wedang Uwuh Khas Imogiri

Apa itu wedang uwuh ?
Di dengar dari namanya aja udah aneh, yaitu wedang yang berarti minuman, dan uwuh yang berarti sampah dedaunan .
Tapi tidak seseram dan sejorok sampah yang dimaksud .

Wedang uwuh adalah minuman khas dari Imogiri, salah satu kecamatan di Bantul. Minuman ini di buat dari campuran berbagai tanaman atau dedaunan yang berkhasiat yang diseduh dengan air panas atau dapat juga direbus, itulah kenapa dinamakan wedang uwuh ( minuman sampah dedaunan ) . Bahan - bahan yang terdapat dalam wedang uwuh antara lain serutan kayu secang kering, gula batu/gula pasir, jahe yang dimemarkan, daun kayu manis kering, daun cengkeh kering, daun pala kering, dan cengkih/batang cengkih kering.

Tapi jangan salah, minuman ini mempunyai manfaat untuk tubuh kita yaitu untuk menurunkan kolesterol, menambah kekebalan tubuh, melancarkan peredaran darah, mengobati batuk, meriang, dan penyakit lain .

Penasaran ingin mencobanya ?Mampir saja ke daerah Imogiri. Harganya relatif murah, hanya Rp 2.500 saja jika membeli dalam 1 gelas wedang uwuh yang sudah siap minum, atau bisa juga membeli dalam 1 kotak wadah yang berisi 20 sachet wedang uwuh dengan harga Rp 20.000.

makam raja - raja di imogiri

Makam Imogiri merupakan komplek makam bagi raja-raja Mataram dan keluarganya. Kompleks ini berada di Ginirejo Imogiri. Makam ini didirikan oleh Sultan Agung antara tahun 1632 - 1640M merupakan bangunan milik keraton kasultanan. 


Komplek Makam Imogiri ini terdapat berbagai bangunan dan benda-benda keramat hingga saat ini masih terawat. Kontruksi bangunan aslinya terbuat dari batubata. Bangunan - bangunan yang ada di komplek makam lmogiri adalah :

Masjid, Masjid ini terdapat di dalam komplek makam , merupakan masjid tradisional yang di bangun kira-kira pada masa Sultan Agung . secara umum bangunanya masih asli hanya pada bagian serambinya saja yang mengalami perubahan yaitu pada bagian lantainya. Pada serambi masjid terdapat tubuh (Bedeng), besar dengan diameter 99 cm, panjang 146 cm. Menurut juru kunci makam tabuh ini di buat semasa dengan masjid. Unsur asli yang lain adalah saka guru dari kayu jati yang di sangga umpak persegi dari batu kali.

Gapura, Di Komplek makam im terdapat empat buah pintu gerbang: Kori supit urang , berbentuk gapura bentar yaitu gapura yang berbentuk seperti candi terbelah, tanpa atap dan tanpa daun pintu. ukuran panjang 220 cm. lebar 150 cm, dan terbuat dan batu bata . Pada bagian kaki terdapat hiasan giometris. Di sebelah menyebelah kori supit urang ada dua padhasan, dengan lapik berhias tumpal.

Regol Sri Manganti I, berbentuk paduraksa yaitu gapura yang mempunyai atap dan daun pintu Biasanya gapura seperti ini merupakan gerbang untuk memasuki halaman yang dinilai sakral. Terbuat dari batu putih,tetapi sekarang dilapisi semen.tangganya berukuran 12,70 x 3,60 m dibuat dari Pasangan bata. Daun pintu dan kayu jati dihias dengan dua bidang besar berbentuk belah ketupat, berisi ukiran bermotif tumbuh-tumbuhan. Di bawah ambang atas pintu ada Latiyu (ambang atas pintu yang berundak-undak), bertingkat lima terbuat dari kayu. Dibelakangya terdapat angka-angka jawa.

Regol Sri Manganti II, berbentuk paduraksa, akan tetapi pada gerbang ini intensitas pola hiasanya berkurang ( lebih sedikit ), terdapat Latiyu bertingkat tujuh dan berhias pola bunga-bungaan di bagian tengahnya. Di balik Latiyu terdapat angka-angka Jawa.

Gapura Papak, merupakan gerbang menuju ke makam Sultan Agung yang terletak di halaman terakhir / halaman 1V. Didekat gapura im terdapat susunan batu yang disebut pelenggahan yang digunakan Sultan Agung untuk memandang laut selatan.

Kelir, Yaitu sebuah bangunan pagar tembok yang berfungsi sebagal kelir atau aling-aling pintu gerbang.Disini terdapat empat kelir yaitu:
Kelir gapura supit urang, panjangnya 4,40m,lebar O,60m, terbuatdari batu bata dan batu yang disusun tanpa semen

Kelir Regol Sri Manganti I, berukuran 4,3 5 x 0,40 m juga dibangun dari dari bata tanpa semen Bagian atapnya polos, sedang bagian bawah dialasi dengan 17 bidang berbentuk segi empat dan Segi enam.

Kelir Regol Sri Manganti II, dibuat dari bata berukuran 4 x 0,20 m, hiasanya berupa bidang bidang berukiran pola Geometris yang diselingi pola tumbuhan.
Kelir Gapura Papak, terdiri dari susunan batu putih berbentuk huruf L. Kelir ini samasekali tidak berhias.

Padasan, Padasan merupakan tempat berwudlu / bersuci. Disini terdapat 6 buah padasan yaitu, 2 buah terdapat di luar gerbang supit urang dan 4 buah terdapat dihalaman Kamandhungan dan biasanya disebut enceh atau Kong. Dua buah enceh yang berada di timur tangga regol Sri Manganti 1 dinamai Kyai Mendhung dan Nyai Siyem. Kedua enceh ini merupakan persembahan dari raja Ngerum (Turki) dan Siyem (Thailand). Sedang yang berada, di sebelah barat tangga bernama Kyai Danumaya dan Nyai Danumurti, berasal dari Aceh dan Palembang. Enceh-enceh ini diisi setahun sekali pada hari Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon yang pertama di bulan Suro dengan upacara tradisi khusus.

Nisan, Nisan sama artinya dengan makam . Bahan pembuat nisan di komplek makam ini antara lain adalah batu andesit, bata, dan batu pualam . Nisan untuk wanita biasanya bagian atasnya tumpul atau membulat , nisan untuk pria bagian atasnya runcing. Nisan-nisan di komplek makam ini di bagi dalam 8 (delapan) kelompok makam.

Kolam, Kolam ini terletak di halaman depan masjid , tepatnya di depan gapura supit urang.Pengisian kolam diperoleh dari mata air.



Nah, di makam imogiri ini terdapat sebuah tangga yang lumayan tinggi. Biasanya tangga ini ramai di gunakan oleh para pengunjung untuk berolahraga atau hanya sekedar berjalan-jalan. Banyak yang penasaran ingin menghitung berapa jumlah anak tangganya. 
Kalau berkunjung ke temapt ini silahkan coba untuk menghitung, apakah perhitungannya benar ???
:))


Sabtu, 19 Maret 2011

Geplak

Geplak adalah makanan khas daerah Bantul yang manisnya minta ampun deh . Kalau berwisata ke daerah Bantul rasanya kurang afdol kalau tidak membeli makanan yang satu ini untuk oleh - oleh . Buat yang suka manis makanan ini pas banget lah pokoknya, tapi buat yang lagi yang tidak terlalu suka jangan coba-coba karena bisa bikin sakit gigi, apa lagi yang giginya berlubang bisa langsung bikin senut - senut . :D

Sebenarnya untuk membuat makanan ini cukup mudah. Mau mencoba ? ini resepnya .

BAHAN:
2 btr kelapa agak muda
250 gr tepung beras
2 lbr daun pandan
500 gr gula pasir
250 ml air
1 sdt garam
1/2 sdt vanili bubuk

CARA MEMBUAT:

  • Sangrai kelapa parut dengan api kecil, jaga jangan sampai berubah warna. Sisihkan.

  • Sangrai tepung beras dengan daun pandan hingga daun pandan agak kering, tapi jaga tepungnya tetap putih. Sisihkan.

  • Didihkan air dalam wajan, tambahkan gula pasir, vanili, dan garam. Aduk-aduk hingga agak mengental dan adonan ‘berambut’. Itu lho, sampai ada gelembung-gelumbung di bagian atasnya.

  • Masukkan kelapa dan tepung beras. Aduk hingga tercampur rata. Matikan api.

  • Tunggu adonan hingga agak dingin. Ambil sekepal, bentuk bulat-bulat atau oval. Letakkan di tampah atau loyang yang telah dialasi kertas roti.

  • Sajikan


  • TIPS & TRIK:
  • Gunakan tepung beras yang masih baru digiling.

  • Vanili dapat diganti dengan esense durian atau perasa yang lain bila suka.

  • Kalau tidak mau repot membentuk, gunakan saja loyang datar, alasi dengan kertas roti, tuang adonan ke loyang, ratakan. Bila sudah dingin iris-iris dengan pisau tajam.

  • Jumat, 18 Maret 2011

    Parangtritis Beach

    Pantai Parangtritis adalah salah satu tempat wisata pantai di kota bantul yang tentunya sudah banyak orang mengenal dan mendengar namanya.
    Pantai ini terletak sekitar 25 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.
    Bisa dibilang pantai ini adalah pantai yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan dari dalam maupun luar kota. Apalagi kalau musim liburan, bisa seperti lautan manusia.
    :D hhihiii

    Tiket masuk ke pantai parangtritis ini sangat murah hanya Rp 5000 rupiah saja. Bahkan terkadang kita bisa masuk tanpa membayar retribusi jika kita melewati jalan lain.

    Pantai ini sebenarnya tak begitu bagus karena terkadang banyak sampah yang berserakan di pasir, dan pasirnya juga hanya pasir hitam tak seindah pasir putih di pantai gunungkidul.
    namun, bila kita mau berjalan ke arah timur, ada tebing yang indah dan bebatuan yang memecah ombak. Nah, di lokasi ini biasanya para anak muda suka mojok. :D

    Dan di atas tebing banyak terdapat rumah singgah, atau semacam penginapan bagi yang mau menginap atau untuk para pengantin baru yang ingin berbulan madu. hhiihii
    Tempatnya sangat indah dan bisa menikmati keindahan laut selatan dari atas.

    Pantai parangtritis ini sering dikaitkan dengan mitos Nyi Roro Kidul. Hemmm,... entah benar atau tidak, percaya atau tidak percaya itu tergantung pada pemikiran masing - masing . :)

    Nah...
    Jadi tidak ada salahnya untuk mampir ke pantai ini untuk sekedar merefreshkan otak dan menghirup udara segar .

    bantul....?

    Untuk sebagian orang yang bertempat tinggal di kota lain sering beranggapan bahwa bantul itu "ndeso", "katrok" dan sebagainya. kenapa ya ?
    adakah yang salah dengan kota bantul...?

    mari kenalilah kota bantul, dan jangan asal berkata tentang bantul..
    :)

    Bantul adalah salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Bantul dibentuk pada tanggal 20 Juli 1831. Dulunya kota Bantul bernama Bantulkarang, dan bupati pertamanya adalah Raden Tumenggung Mangun Negoro . Hingga sekarang sudah ada 27 orang yang pernah menjabat sebagai bupati bantul.
    Kalau dihitung berarti Kota Bantul sudah berumur 180 tahun. Sudah cukup tua ya ?
    :D

    Luas Kota Bantul adalah sekitar 506,86 km2 dengan jumlah penduduk lebih dari 850.000 jiwa.
    Di Bantul banyak terdapat obyek wisata yang menarik dan tidak kalah dengan kabupaten lain di Propinsi DIY, seperti obyek wisata pantai, gua, desa wisata, pasar seni dll .

    Sekarang ini kota bantul sudah mulai berkembang, layaknya kota jogja yang selalu ramai. Di Bantul pun juga begitu. Jalan-jalannya ramai meskipun tidak sampai macet, infrastruktur, sarana dan prasarana pun juga lengkap .

    So, Bantul bukan ndeso.
    Dan saya bangga sebagai warga Bantul tulen, yang tinggal di Bantul.
    :D